NITRASI PEMBUATAN NITROBENZENE

Posted by DPC LI-BAPAN LAMPUNG UTARA 0 komentar


NITRASI
PEMBUATAN NITROBENZENE
A.    TUJUAN
-          Mahasiswa dapat membuat Nitrobenzene sebagai contoh dan proses reaksi nitrasi.
-          Dapat menghitung persen yield produk.

B.     TEORI
Nitrasi adalah suatu reaksi pembentukan senyawa organik nitrit (XNO2) yang dicirikan dengan penggunaan asa nitrat sebagai reagen, asam sulfat sebagai katalis dan senyawa organik aromatik berbentuk cincin. Tidak semua senyawa aromatik bentuk cincin dapat mengalami nitrasi karena syarat nitrasi adalah senyawa aromatik tersebut harus mengandung gugus yang dapat menarik elektron dengan kaut.
Benzene dan turunnya pada kondisi yang tepat dengan mudah bereaksi substitusi aromatik elektrofilik (suatu elektrofil disubstitusiakan untuk satu atom hidrogen aromatik).
Pada reaksi substitusi ini, atom hidrogen digantikan oleh Nitro (NO2), dengan mencampurkan anatar asam nitrat dan aromatik hidrokarbon dan asam silfat sebagai katalisnya.
H2SO4
ArH + HNO3à ArNO2 + H2O

Fungsi asam sulfat adalah mengubah asam nitrat menjadi ion Nitronium, NO2 yang sangat reaktif dan bersifat eletrofilik.
Benzena merupakan senyawa aromatic tersederhana dan senyawa yang telah tersering kali dijumpai. Untuk pertama kalinya benzena diisolasi dalam tahun 1825 oleh Michael Faraday dari residu berminyak yang tertimbun dalam pipa induk gas di London. Dewasa ini sumber utama benzena, benzena tersubstitusi dan senyawa aromatik lain adalah petroleum. Sampai tahun 1940, ter batubara merupakan sumber utama. Macam-macam senyawa aromatik yang diperoleh ialah hidrokarbon, fenol, dan senyawa heterosiklik aromatik (Fessenden dan Fessenden, 1986 : 451).
Setelah diketahui bahwa benzena mempunyai rumus molekul C6H6 maka dapat disimpulkan bahwa benzena termasuk senyawa hidrokarbon. Bila dibandingkan dengan senyawa hidrokarbon lain yang mengandung 6 buah atom karbon. Misalnya Heksana (C6H14) dan sikloheksena (C6H12) dapat diduga bahwa benzena mempunyai derajat ketidakjenuhan yang tinggi. Sifat-sifat kimia yang diperlihatkan oleh benzena memberikan petunjuk bahwa senyawa tersebut memang tidak segolongan dengan alkana ataupun sikloalkena. Reaksi-eaksi yang umum terjadi pada benzena dan turunannya adalah reaksi substitusi elektrofilik. Hal ini karena cincin benzena memiliki awan elektron π (Pi) yang merupakan sumber elektron bagi pereaksi elektrofil. Reaksi substitusi elektrofilik pada benzena berlangsung pada tiga tahap, yaitu :
1)      pembuatan elektrofil,
2)      serangan elektrofil pada inti benzena membentuk zat antara kation benzenonium, dan
3)      pelepasan proton menghasilkan produk.
Substitusi aromatic elektrofilik adalah reaksi organik dimana sebuah atom, biasanya hidrogen, yang terikat pada sistem aromatis diganti dengan elektrofil. Reaksi terpenting di kelas ini adalah nitrasi aromatik, halogenasi aromatik, sulfonasi aromatik, asilasi, dan alkilasi reaksi Friedel-Crafts    (Anonim 1, 2011).
Aromatisitas benzena menyajikan suatu kestabilan yang unik pada sistem pi, benzena menjalani kebanyakan reaksi yang khas bagi alkena. Meskipun demikian benzena tidaklah sekali-kali lamban (inert). Pada kondisi yang tepat benzena mudah beraksi substitusi aromatic elektrofilik : reaksi dalam mana suatuelektrofil disubstitusikanuntuk satu atom hidrogen pada cincin aromatic.Elektrofil dapat berupa ion karbonium dengan lambing R+. Dalam hal ini, yang terjadi adalah reaksi alkilasi yaitu pengikatan gugus alkil pada cincin aromatic. Alkilasi cincin aromatic disebut juga reaksi Friedel-Crafts(Rasyid, 2009 : 94-95).
Nitrasi adalah salah satu contoh dari reaksi substitusi elektrofilik aromatic. Dalam reaksi ini suatu gugus fungsi terikat secara langsung pada cincin aromatic, yakni gugus nitro  (-NO2). Nitrasi dapat dilakukan denga menggunakan HNO3 dan H2SO4 pekat, atau larutan HNO3 dalam suasana asam asetat glasial. Pemilihan suatu penitrasi tergantung kepada antara lain keraktifan senyawa yang akan dinitrasi (substrat) dan kelarutannya dalam medium penitrasi. Dalam percobaan ini nitrasi benzena dilakukan dengan menggunaka campuran HNO3 pekat dan H2SO4 pekat pada suhu 50-600C (Tim Dosen, 2011 : 11).

C.     ALAT DAN BAHAN
-          Alat
·         Erlenmeyer 250 ml
·         Gelas kimia 250 ml, 400 ml
·         Gelas ukur 100 ml
·         Corong kaca dan erlenmeyer 250 ml, kertas saring
·         Kaca arloji
·         Corong pisah 250 ml
·         Spatula
·         Penangas minyak
·         Labu bundar 500 ml
·         Termometer
·         Wadah es
·         Batu didih
·         Kondenser, klem, statif
·         Batang pengaduk
·         Pipet tetes
-          Bahan
·         Asam Nitrat pekat 37,5 ml
·         Asam Sulfat pekat 40 ml
·         Benzene 30 ml
·         Kalsium Diklorida (CaCl2.2H2O) 5 gr
·         Air sgudest
·         Es

D.    LANGKAH KERJA
o   Tambahkan 37,5 ml asam nitrat pekat dalam 40 ml asam sulfat pekat di labu bundar 500 ml yang diletakkan diwada berisi es secara perlahan dilemari asam. Suhu di jaga ≤ 450C.
o   Tambahkan 30 ml benzene menggunakan pipet tetes sambil diaduk, suhu dijaga ≤ 300C.
o   Masukkan batu didih dan lakukan refluk dengan pemanas minyak pada suhu 500C selam 40 menit sambil sekali – kali labu di guncang.
o   Masukkan campuran yang telah direfluk ke dalam gelas kimia yang berisi 250 ml air dingin sambil diaduk, dinginkan hingga suhu rungan. Campuran akan terlihat terpisah.
o   Pindahkan campuran kedalam corong pisah, pisahkan bagian asamnya (tes dengan kertas lakmus), sisihkan \.
o   Tambahkan 25 ml air kedalam nitrobenzene ke dalam 5 gram CaCl2.2H2O, kocok dengan baik, pisahkan dan larutan dipanaskan hingga terlihat bening, memasukkan ke gelas kimia kecil dan didinginkan dengan batuan es+garam.
o   Lakukan penyaringan dengan corong kaca, keringkan pada suhu ruang di atas lembaran kertas saring, timbang hasil.

E.     DATA PENGAMATAN
No
Perlakuan
Pengamatan
1.
H2SO4 + HNO3
Warna larutan kuning bening dengan menyengat dan H2SO4.
2.
H2SO4 +HNO3 + C6H6
Berwarna kuning ke orange, pada saat penambahan C6H6 campuran bergolak dan terhadap asap. Setelah beberapa menit larutan membentuk dua lapisan bagian atas orange dan bagian bawah kuning bening dan berbau menyengat.
3.
H2SO4 +HNO3 + C6H6 direfluks selama 40 menit pada temperatur 500C
Larutan berubah warna menjadi warna kuning bening seperti minyak.
4.
Larutan yang telah direfluks + air 250 ml
Pada saat penambahan pertama terlihat seperti ada gelembung dan berasap (lapisan minyak) serta terbentuk endapan.
5.
Larutan dipindahkan kecorong pisah
Terbentuk dua lapisan berdasarkan perbedaan berat jenis, bagian bawah nitrobenzene dan bagian atas adalah air.
6.
Larutan diekstraksi menggunakan 25 ml air
Nitrobenzene ditambahkan dengan air, berbentuk 2 lapisan.
7.
Larutan Nitrobenzene + 5 gram CaCl2.2H2O
Larutan dibentuk dengan kocok, terbentuk 2 lapisan, lalu dipanaskan hingga berwarna kuning bening.
8.
Larutan disaring, di oven serta ditimbang
Diperoleh kristal dari pendinginan dan penyaringan sebanyak 12,25 gram.

F.      PERHITUNGAN
o   Perhitungan awal
a.       Asam Nitrat (HNO3)
Massa        = ρ.V
                  = 1.4
                  = 45,5 gram

Mol            =
                  =
              = 0,722 mol

b.      Benzene (C6H6)
Massa        = ρ.V
                  = 0,894
                  = 26,82 gram

Mol            =
              =
              = 0,34385 mol





o   Perhitungan Neraca Massa
        H2SO4
      C6H6                  +        HNO3à       C6H6NO2        +        H2O
                        Mula2   : 0,34385 mol 0,722 mol                       -                         -
                        Bereaksi : 0,34385 mol           0,34385 mol     0,34385 mol     0,34385 mol
                        Sisa         :     -                          0,37815 mol    0,34385 mol         0,34385 mol
                        C6H6   (gram)   = mol . BM
                                                = 0 x 78  = 0
                        HNO3  (gram)  = mol . BM
                                                = 0,37815 mol x 63
                                                = 23,82345 gram
                        C6H6NO2 (gram) = mol . BM
                                                    = 0,34385 mol x 124
                                                    = 42,6374 gram
H2O ( gram )   = mol . BM
                        = 0,34385 mol x 18

o   Neraca Massa
komponen
Input
Output
Mol
BM
Gram
Mol
BM
gram
C6H6                          HNO3       C6H6NO2             H2O
0,34385
0,722
-
-
78
63
124
18
26,8203
45,486
-
-
-
0,37815
0,34385
0,34385
78
63
124
18
-
23,8235
42,6374
6,1893
Total
1,06585

72,3060
1,06585

72,6502

o   Perhitungan praktek
Berat kertas saring      = 1,2 gram
Berat kertas + kristal   = 13,35 gram
Berat C6H6NO2           = (berat kertas + kristal) – (berat kertas saring)
                                    = (13,35 – 1,2) gram
                                    = 12,15 gram

% yeild            =
=
                        = 28,5 %

% konversi      =
                   =
                                                = 100 %

                        % kesalahan    =
                                                =
                                                = 71,5 %






G.    ANALISA PERCOBAAN
Pada praktikum kali ini adalah nittrasi pembuatan Nitrobenzene. Nitrasi adalah suatu reaksi pembentukan senyawa organik nitrit (NO2) yang dicirikan dengan penggunaan asam nitrat sebagai reage, asam sulfat sebagai katalis dan senyawa organik aromatik berbentuk cincin. Benzene dan turunnya pada kondisi yang tepat dapat dengan mudah bereaksi substitusi aromatik elektrofilik (suatu elektrofil disubstitusikan untuk suatu atom hidrogen aromatik).
Pada praktikum ini pertama yang pertama dilakukan pencampuran dengan menambahkan 37,5 ml asam nitrat pekat kedalam 40 ml asam sulfat pekat di dalam labu bundar 500 ml yang diletakkan diwadah berisi batu es secara perlahan di lemari asam. Setelah itu menambahkan 30 ml benzene menggunakan pipet tetes sambil diaduk pada suhu ≤ 300C. Pada saat penamabhan larutan benzene menghasilkan gas berwana coklat kehitaman dimana gas yag dihasilkan sangat berbahaya bagi kesehatan. Kemudian memasukkan batu didih dan melakukan refluk dengan penangas minyak pada suhu 500C selama 40 menit sambil sekali – kali labu diguncang. Pada saat refluk larutan menghasilkan gas yang sama dan lebih sedikit berbahaya dari yang sebelumnya, dikarenakan pemanasan di atas suhu 500C. Setelah larutan dingin dipindahkan ke dalam gelas kimia dan dinginkan serta diaduk agar larutan homogen. Kemudian menambahkan 25 ml air ke dalam Nitrobenzene dan dilakukan ekstraksi sebanyak 3 kali. Pada saat larutan dimasukkan ke dalam corong pisah dan diamkan beberapa jam terjadi atau larutan terbentuk 2 lapisan fasa yang terpisah, lapisan atas adalah air dan lapisan bawah kuning seperti minyak itu adalah larutan nitrobenzene. Terbentuknya dua lapisan ini karena adanya perbendaan sifat kepolaran diman air bersifat polar dan nitrobenzene bersifat non polar.
Kemudian larutan nitrobenzene ditambahkan kedalam 5 gram CaCl2.2H2O, kocok dengan baik, pisahkan dan larutan dipanaskan hingga terlihat bening, memasukkan ke gelas kimia kecil dan didinginkan dengan batuan es+garam. Stelah itu dilakukan penyaringan denagn corong pisah dan pompa vakum, setelah itu keringkan pada suhu ruang dan timbang. Didapatkan 12,15 gram nitrobenzene.


H.    KESIMPULAN
Ø  Nitasi adalah suatu reaksi pembentukan senyawa organik (XNO2) yang dicirikan dengan penggunaan asam nitrat sbeagi reagen
Ø  Asam sulfat sebagi katalis dan senyawa organik aromatik berbentuk cincin.
Ø  Perbedaan senyawa aromatik dan alifatik terletak pada reaksinya, dimana senyawa aromatik benzene cenderung beraksi substitusi, sedangkan alifatik cenderung alifatik bereaksi secara adisi.
Ø  Didapatkan dat :
o   Gram C6H6NO2           = 12,15 gram
o   % yield                        = 28,5 %
o   % konversi                  = 100 %
o   % kesalahan                = 71,5 %
Read More..

Total Tayangan Laman