Mikroskop 1-4
0
komentar
fMIKROSKOP 1-4
1. TUJUAN PERCOBAAN
Mengenalkan
kepada mahasiswa cara pemakaian mikroskop untuk mengamati dan melihat berbagai
bentuk serat , macam-macam bentuk amilum , macam-macam mikroorganisme dalam air
dan macam-macam mikroorganisme dari susu .
2. ALAT DAN BAHAN
Alat-alat yang digunakan :
1.
Mikroskop
2.
Preparat
3.
Kaca objek
4.
Kaca penutup
5.
Pinset
6.
Jarum ose
Bahan- bahan yang digunakan :
1.
kapas
2.
kapuk
3.
Bulu kucing
4.
Bulu burung dan angsa
5.
Bulu ayam
7.
Air sungai
8.
Air keran
9.
Air galon
10.
Air limbah
11.
Susu basi
12.
Kentang
13.
Jagung
3. DASAR TEORI
Mikroskop digunakan untuk memperoleh bayangan yang sangat
halus dari suatu benda dengan demikian dapat dilihat susunan yang halus dari
suatu benda yang bagian-bagiannya tidak terlihat dengan mata biasa .
Bagian-bagian
pada mikroskop :
1.
Statief
Pada statief terpasang bagian kaki , tiang dan meja benda .
2.
Kyker
Kyker merupakan bagian terpenting
dari mikroskop , dimana terdapat alat-alat pembesaran benda yang terdiri dari :
okuler dan objektif .
3.
Alat cermin
·
Cermin datar dan cekung berfungsi untuk
menangkap cahaya.
·
Diafragma untuk mengukur banyak sedikitnya
cahaya yang dibutuhkan.
·
Kondensor suatu lensa yang berfungsi untuk
memusatkan cahaya yang dipergunakan.
Dalam suatu pengamatan dengan mikroskop
dikenal dengan 2 sistem , yaitu :
1.
Sistem kering
Dengan tidak mengurangi cairan preparat dan lensa (objektif) .
2.
Sistem basah
Dengan mempergunakan cairan antara objektif dengan preparat cairan dapat
dipakai air . Tetapi yang lazim dipakai adalah minyak cadar (cadar oil).
Mikroskop cahaya memiliki
perbesaran maksimal 1000 x. Mikroskop memiliki kaki yang cukup berat
dan kokoh agar tetap berdiri dengan stabil. Mikroskop cahaya memiliki 3 dimensi
lensa yaitu lensa objektif , lensa okuler dan lensa kondenser. Lensa objektif dan lensa okuler terletak pada kedua
ujung tabung mikroskop. Lensa okuler pada mikroskop biasa membentuk bayangan
tunggal (monokuler) atau ganda (binokuler). Pada bagian bawah mikroskop terdapat
dudukan lensa objektif yang biasanya dipasangi tiga lensa atau lebih. Dibawah
tabung mikroskop terdapat meja yang merupakan meja tempat meletakkkan dan
menjepit preparat. Sistem lensa yang ketiga adalah kondenser yang berperan
untuk mengurangi objek dan lensa mikroskop lain.
Pada mikroskop konvensional,
sumber cahaya berasal dari sinar matahari yang dipantulkan oleh suatu cermin
datar ataupun cekung yang terdapat dibawah kondensor. Cermin ini akan
memantulkan dan mengarahkan cahaya yang diterima dari segala arah menuju
kondensor. Pada mikroskop yang lebih modern , biasanya sumber cahaya melalui
cermin ksudah digantikan dengan lampu.
4. PROSEDUR PERCOBAAN
a.
Mengamati dan melihat berbagai bentuk serat .
1)
Menyiapkan macam-macam bahan serat yaitu : serat
kapas , serat kapuk atau serat bulu
2)
Membersihkan kaca objek dan kaca penutup
menggunakan alkohol lalu mengeringkannya
3)
Mengambil masing-masing serat lalu meletakkannya
pada kaca objek dan menutupnya dengan kaca penutup
4)
Menggambarkan apa yang dilihat dalam mikroskop
dengan cara mata kiri melihat kedalam mikroskop , mata kanan dan tangan
menggambar
5)
Menggambarkan apa yang diamati dan menerangkan
perbedaan masing-masing serat yang diamat
b.
Mengamati macam-macambentuk amilum .
1)
Menyiapkan macam-macam bentuk amilum yaitu beras
, kentang , dsb
2)
Mengambil beberapa butir amilum dengan jarum
preparat
3)
Memeriksa dalam air atau dalam glycerin
4)
Meneteskan laruta J2 dalam KI atau jodium
tinctur pada preparat dibagian sisi kaca penutup dan pada sisi yang lain.
Cairan yang ada dibawah kaca penutup dihisap keluar dengan kertas penghisap ,
sehingga J2 dan KI akan masuk kedalam secara perlahan kebawah kaca penutup
5)
Menggambarkan apa yang diamati dan menerangkan
butir amilum yang diamati
c.
Melihat dan mengamati macam-macam mikroorganisme
dalam air
1)
Menyiapkan beberapa jenis air , yaitu air keran
, air galon , dan air limbah .
2)
Membersihkan kaca preparat , membilas dengan
alkohol dan mengeringkan
3)
Mengambil air dari masing-masing jenis dengan
pipet , menaruhnya diatas gelas/kaca preparat lalu menutup dengan kaca penutup
.
4)
Mengamati dengan menggunakan pembesaran tertentu
.
5)
Menggambar apa yang dilihat .
d.
Melihat macam-macam mikroorganisme dari susu
basi
1)
Menyediakan preparat susu basi
2)
Menyelidiki mikroorganisme dalam bahan tersebut
dan mengamati perbedaan pada kedua bahan.
3)
Menyelidiki banyaknya mikroorganisme dalam bahan
tersebut dengan methylen blue. Metodenya : mengambil 10 cc sampel susu, menaruh
dalam tabung reaksi kemudian menambah 10 cc larutan standar dari methylen blue
thyocianate, lalu menutup dengan kapas. Mengocok dan menaruh dalam bak air
temperature 35,5oC, mengamati waktunya. Kecepatan perubahan warna
yang terjadi dapat digunakan sebagai petunjuk banyaknya mikroorganisme dalam
bahan tersebut.
4)
Mencatat perubahan yang terjadi dari hasil
pengamatan.
5. DATA PENGAMATAN
Mikroskop
1
HASIL PENGAMATAN
|
GAMBAR
|
Nama sampel : kapas
Warna : putih
Bentuk : panjang berbantal
Dinding sel : tipis
Pergerakan sel : diam
L.okuler : 10 x 5,55
L.Objektif : 100 / 1,75
|
|
Nama sampel : kapuk
Warna : putih
Bentuk : panjang berbantal
Dinding sel : tipis
Pergerakan sel : diam
L.okuler : 10 x 5,75
L.Objektif
: 100 / 1,25
|
|
Nama sampel : bulu ayam
Warna : hitam
Bentuk : batang berserabut
Dinding sel : tipis
Pergerakan sel : diam
L.okuler : 10 x 5,55
L.Objektif
: 100 / 1,75
|
HASIL PENGAMATAN
|
GAMBAR
|
Nama sampel : bulu burung merpati
Warna : hitam
Bentuk : batang berserabut
Dinding sel : tebal
Pergerakan sel : diam
L.okuler : 10 x 4,55
L.Objektif
: 100 / 1,75
|
|
Nama sampel : bulu bebek
Warna : hitam
Bentuk : batang berserabut tajam
Dinding sel : tebal
Pergerakan sel : diam
L.okuler : 10 x 5,55
L.Objektif
: 100 / 1,25
|
|
Nama sampel : bulu kucing
Warna : hitam
Bentuk : meruling
Dinding sel : tebal
Pergerakan sel : diam
L.okuler : 10 x 5,55
L.Objektif
: 100 / 1,25
|
MIKROSKOP 2
HASIL PENGAMATAN
|
GAMBAR
|
Nama sampel : amilum kentang
Warna : kuning
Bentuk : bulat
Dinding sel : tipis
Pergerakan sel : diam
L.okuler : 10 x 4,55
L.Objektif
: 100 / 1,25
|
|
Nama sampel : amilum jagung
Warna : kuning
Bentuk : bulat
Dinding sel : tipis
Pergerakan sel : diam
L.okuler : 10 x 5,55
L.Objektif
: 100 / 1,25
|
|
Nama sampel : beras dalam gliserin
Warna : putih
Bentuk : bulat tidak beraturan
Dinding sel : tipis
Pergerakan sel : diam
L.okuler : 10 x 4,55
L.Objektif
: 100 / 1,25
|
|
Nama sampel : amilum beras
Warna : putih
Bentuk : bulat kecil
Dinding sel : tebal
Pergerakan sel : diam
L.okuler : 10 x 4,55
L.Objektif
: 100 / 1,25
|
MIKROSKOP 3
HASIL PENGAMATAN
|
GAMBAR
|
Nama sampel : air sungai
Warna : agak kuning
Bentuk : bulat
Dinding sel : tipis
Pergerakan sel : bergerak
L.okuler : 10 x 4,55
L.Objektif
: 100 / 1,75
|
|
Nama sampel : air got
Warna : hitam
Bentuk : bulat kecil
Dinding sel : tipis
Pergerakan sel : bergerak
L.okuler : 10 x 5,55
L.Objektif
: 100 / 1,25
|
|
Nama sampel : air keran
Warna : putih
Bentuk : bulat oval
Dinding sel : tipis
Pergerakan sel : bergerak
L.okuler : 10 x 5,55
L.Objektif
: 100 / 1,25
|
HASIL PENGAMATAN
|
GAMBAR
|
Nama sampel : air galon
Warna : putih
Bentuk : tidak beraturan
Dinding sel : tipis
Pergerakan sel : bergerak
L.okuler : 10 x 2,75
L.Objektif
: 100 / 1,25
|
|
Nama sampel : air sumur
Warna : putih kuning
Bentuk : bulat kecil
Dinding sel : tipis
L.okuler : 10 x 5,55
L.Objektif
: 100 / 1,25
|
MIKROSKOP 4
HASIL PENGAMATN
|
GAMBAR
|
Nama sampel : susu basi
Warna : putih keruh
Bentuk : bintik kecil
Dinding sel : tipis
Pergerakan sel : bergerak
L.okuler : 10 x 5,55
L.Objektif
: 100 / 1,25
|
|
Sampel susu basi + metyl blue à biru tua à biru mudah
|
Detik ke 42
|
6.
ANALISA PERCOBAAN
Pada percobaan yang
telah dilakukan dapat dianalisa bahwa untuk mengamati berbagai jenis sampel
dengan skala mikro yaitu serat kapas, serat kapuk, kentang, air sungai, air
keran, air got, air gallon, susu basi, bulu hewan dan lain – lain. Terdapat dua
system yang digunakan, yaitu system kering dan system basah. System kering
berarti pada sampel tidak menggunakan cairan preparat, sedangkan system basah berarti
pada sampel menggunakan cairan preparat. Dari hasil pengamatan, didapatkan
perbedaan terhadap hasil yang diamati, ada yang bergerak dan ada yang tidak
bergerak ( diam ). Hal ini menunjukkan adanya mikroorganisme pada sampel yang
diamati. Biasanya mikroorganisme yang bergerak terdapat pada sampel cairan
sperti : air gallon, air sungai dan air galon. Kekuatan lensa yang digunakan
pada percobaan ini yaitu pada lensa okuler yang menggunakan pembesaran 10x dan
pada lensa objektif menggunakan pembesaran 40x dan 100x. Pada percobaan
menggunakan susu basi yang ditambah metyl blue, terdapat perubahan warna yang ditimbulkan,
yaitu lama waktu yang dibutuhkan untuk melakukan perubahan warna, maka semkin
banyak pula mikroorganisme yang terkandung dalam sampel tersebut.
7.
KESIMPULAN
Pada percobaan yang telah dilakukan,
dapat disimpulkan bahwa mikroskop digunakan untuk memperoleh bayangan yang
sangat halus dari suatu benda sehingga dapat dilihat susunan yang halus dari
suatu benda yang bagian – bagiannya tidak dapat terlihat dengan jelas kasat
mata.
Berdasarkan
percobaan didapat data sebagai berikut :
1. Pada air gallon, air sungai, air
sumur, air keran, dan air got terdapat mikroba yang bergerak dengan ukuran
kecil.
2. Terdapat banyak bakteri pada susu
basi yang berbentuk bulat kecil.
3. Terdapat perubahan warna dari biru
tua menjadi biru mudah pada sampel susu. Apabilah waktu yang dibutuhkan untuk
melakukan perubahan warna semakin besar, maka kandungan mikroorganisme pada
sampel semakin banyak.
DAFTAR
PUSTAKA
-
Rekayasa Bioproses. Petunjuk
Praktikum Rekayasa Bioproses. 2012. Politeknik Negeri Sriwijaya. Palembang
-
http
: //scribd.com