BOM KALORIMETER

Posted by DPC LI-BAPAN LAMPUNG UTARA 0 komentar

PENENTUAN KAPASITAS PANAS SUATU ZAT MENGGUNAKAN BOM KALORIMETER 4000 ADIABATIS

1.     Tujuan Percobaan
-          Mahasiswa dapat mengoperasikan peralatan Bom Kalorimeter 4000 Adiabatis
-          Mahasiswa dapat menentukan kapasitas panas suatu zat (c)
-          Mahasiswa dapat menentukan nilai kalor suat zat

2.     Bahan dan Alat
a.       Bahan yang digunakan :
-        Sampel padat dan cair
-        Aquadest
-        Gas oksigen
-        Asam benzoat
-        Kawat Ni-Cr
-        Na2CO­3
-        Indikator metil red 0.5 %
b.      Alat yang digunakan:
-       Seperangkat alat bom kalorimeter dan asesorisnya
-       Spatula
-       Kaca Arloji
-       Crussible
-       Stop Watch
-       Gelas Kimia 250 ml

3.     Dasar Teori
Alat yang digunakan untuk mengukur perubahan panas disebut kalorimeter, hal ini didasarkan pada standar energi panas yang telah digunakan secara bertahun-tahun yaitu kalorimeter. Dua metode eksperimen secara termokimia yang umum digunakan untuk menentukan panas, yaitu
1)      Kalori pembakaran
2)      Kalori kalibrasi
Dalam metode pertama, suatu unsur atau senyawa dibakar dengan oksigen, kalor atau energi yang dibebaskan dalam reaksi diukur, sedangkan metode kedua digunakan senyawa anorganik dan larutan-larutannya.  Salah satu contoh metode kalori pembakaran adalah kalorimeter bom. Kalorimeter bom adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor (nilai kalori) yang dibebaskan pada pembakaran sempurna (dalam O2 berlebih) suatu senyawa,  bahan makanan, bahan bakar. Sejumlah sampel ditempatkan pada tabung beroksigen yang tercelup dalam medium penyerap kalor (kalorimeter), dan sampel akan terbakar oleh api listrik dari kawat logam terpasang dalam tabung.
Kalorimeter bom terdiri dari tabung baja tebal dengan tutup kedap udara. Sejumlah tertentu zat yang akan diuji ditempatkan dalam cawan platina dan sebuah "kumparan besi´ yang diketahui beratnya (yang juga akan dibakar) ditempatkan pula padacawan platina sedemikian sehingga menempel pada zat yang akan diuji. Kalorimeter bom kemudian ditutup dan tutupnya lalu dikencangkan. Setelah itu "bom" diisi dengan O2 hinggabtekanannya mencapai 25 atm. Kemudian "bom" dimasukkan ke dalam kalorimeter yang diisi air. Setelah semuanya tersusun, sejumlah tertentu aliran listrik dialirkan ke kawat besi dan setelah terjadi pambakaran, kenaikan suhu diukur. Kapasitas panas (atau harga air) ‘bom’, kalorimeter, pengaduk, dan termometer ditentukan dengan percobaan terpisah dengan menggunakan zat yang diketahui panas pembakarannya dengan tepat (biasanya asam benzoat ).
            Bagian – Bagian Kalorimeter BOM

Keterangan:
  1. Termokopel : Berfungsi untuk mengukur suhu pada saat awal dan pada saat setelah terjadi pemboman pada kalorimeter bom.
  2. Agetator ( pengaduk) : berfungsi untuk mengaduk air disekitar bucket agar suhu air yang ada di dalam bucket merata, guna menyeragamkan suhu disekeliling bom.
  3. Katup Oksigen : berfungsi sebagai tempat masuknya oksigen didalam bom head yang digunakan untuk proses pembakaran.
  4. Cawan : berfungsi untuk meletakkan sampel yang akan dibakar di dalam bom head.
  5. Bom Head : berfungsi sebagai tempat pembakaran.
  6. Katup Listrik : befungsi sebagai tempat masuknya aliran listrik dalam bom head.
  7. Bucket : berfungsi sebagai tempat meletakkan bom head dan di dalam bucket juga diisi air yang berfungsi sebagai pendingin ketika terjadi pembakaran.
  8. Jacket : befungi sebagai tempat masuknya aliran air dari water cooler sirkulator.
4.     Prosedur Percobaan
·         Ukur panjang kawat Ni-Cr sebelum percobaan sepanjang 12 cm
·         Timbang berat sampel tidak lebih 1 gr
·         Masukkan kawat ke wadah sampel dengan kawat menyentuh sampel
·         Sebelum menyalakan sakelar utama, pastikan untuk mengisikan aquadest pada bagian jacket melalui lubang di bawah tutup
·         Hubungkan dengan water cooler sirkulator yang tersedia, pasang selangnya ke alat bom kalorimeter
·         Setelah sampel masuk ke bucket, tambahkan oksigen dengan tekanan yang disesuaikan, lalu masukkan ke dalam bom head yang telah berisi air
·         Pastikan volume air pada bucket selalu tetap dan atur suhunya 25 oC setiap kali melakukan pengukuran
·         Masukkan bom head ke dalam bucket dan tutup C 4000, indikator led hijaukan menyala, nyalakan timer T1 selama 10 menit catat T1 pada display
·         Tekan saklar pembakaran, maka indikator led kuning akan menyala dan nyalakan timer T2 selama 10 menit, setelah 10 menit catat T2 pada display
·         Ukur kawat Ni-Cr setelah pengeboman.

Catatan
Sisa aquadest yang terdapat di dalam bom head dapat digunakan untuk analisis sulfur dan nitrogen di dalam sampel dengan cara menitrasinya dengan Na2CO3 0.0725 N dan indikator metil red 0.5 % sebanyak 3 tetes

Perhitungan 
Untuk menentukan nilai kalor digunakan rumus
Nilai kalor (H) = (C.∆t – Qf)/m sampel
Dimana :
C = (Hob x m sampel + Qf)∆t
Hob = gross kalorimetrik dari asam benzoat
Qf = cal kawat + cal sulfur hasil analisis
1 cal = 4.168 joule
1 Btu = 1055.05585 Joule
1 cal/gr = 1.8 Btu/lb
1 cm kawat Ni-Cr terkandung panas sebesar 2.3 cal
1 ml volume titran setara dengan 1 cal
Contoh :
Massa sampel 0.8150 gr
t1 = 1.511 oC
t2 = 3.858 oC
∆t = 2.347 oC
Sisa kawat 6 cm = 6 cal = 13.8 cal
Analisa sulfur = 2.3 ml = 2.3 cal
Hob asam benzoat = 6318 cal/gr
Harga C = {(6318 x 0.8150) + (13.8 + 2.3)} / 2.347 = 2200 cal/oC
Harga nilai kalor = {(2200 x 2.347) – 16.1} – 0.8150 = 6316 cal/gr

Harga berdasarkan estàndar
ASTM       24.47 cal/gr = 115 Joule/gr
MSI           28.66 cal/gr = 120 Joule/gr
 






5.     Kesimpulan
            Dari percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
·         Kapasitas kalor ( C )  asam benzoat = 2344,308 cal/ C
·         Nilai Kalor asam benzoat                 = 6713, 998 cal/ gram
·         Bom kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor     ( nilai kalori ) yang dibebaskan pada pembakaran sempurna ( dalam  O2 berlebih ) suatu senyawa, bahan makanan atau bahan bakar.
6.     Daftar Pustaka
Jobsheet. ‘’instrumen dan teknik pengukuran’’ .2013. politeknik Negeri Sriwijaya.

Sarenda, Yonathan. ‘’Tugas teknik analisa lab’’.Abuyunusalbaidury.blogspot.com/
                      2012_12_01_archive.html. diakses tanggal 22 maret 2013.

Total Tayangan Laman